Apa yang Sahabat Arsip pikirkan ketika mendengar kata berbagi dengan orang lain ?
Pastinya berbagi dalam hal uang ataupun materi. Semula Bang Arsip juga mengira seperti itu. Namun setelah membaca suatu kisah nyata di Majalah Al-Falah edisi 301, Bang Arsip baru sadar bahwa berbagi tak harus lewat uang. Berbagi dapat kita berikan lewat senyum dan sapaan. Contohnya saja begini, kita melewati gang sempit di suatu perkampungan. Kemudian di gang tersebut ada warga yang sedang duduk-duduk di depan rumahnya. Tidak sopan dan tidak baik bila kita maen nyelenong saja melewati tanpa memberi sapa. Kita haruslah memberikan sapa dan senyuman.
Kenapa harus begitu Bang Arsip ?
Dengan memberikan sapa dan senyuman dapat membuat suasana yang kaku bisa mencair. Dengan senyuman dapat membuat interest kepada kita. Dengan senyuman dapat menambah teman baru. Apa sich susahnya ngeluarin sedikit senyum kita ke orang lain. Ini adalah hal yang gratis dan murah yang dapat semua orang lakukan dengan hanya membuka sedikit bibir dengan pipi agak terangkat dan bilang tiga atau sate. Jadi tidak adalah alasan buat siapapun mau tua muda, mau miskin kaya, mau pria wanita tuk mengeluarkan sedikit senyumnya. Bila kita lagi tidak enak hati dengan seseorang gak berarti kita harus gak enak hati ke orang lain juga.
very inspiring…
thank you
*pasang senyum*
misi mas. numpang lewat ya. š
hahahhaha makasih atas sedekah senyumannya
ada kembaliannya gak mas?
ini kembaliannya mas š š š š
uih banyak sekali š
aku kan dermawan murah senyum gitu
Keep smile š š š š š
makasih dah berbagi smilenya š