Bagi kalian yang sudah menjadi orang tua, pasti akan tiba saatnya dimana anak kalian bertanya dengan lugu, “Pak/Bu aku pengen punya adik, bagaimana cara bikinnya π ?”. Sebagai orang tua tentu tidak mungkin kita menjelaskannya dengan bahasa tusuk donat :mrgreen:. Kita harus menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. β Karena penyampaian yang benar sangatlah penting disini :!:.Β Berikut hal perlu Anda sampaikan dan tanamkan dalam diri anak Anda mengenai pengetahuan seks :
- Malu : Tanamkan rasa malu pada diri anak Anda. Misal : biasakan anak untuk menutupi bagian vitalnya seusai mandi atau biasakan anak untuk mengenakan baju sejak dair kamar mandi.
- Komunikasi : Dalam permasalahan apapun yang berhubungan dengan anak, komunikasi adalah hal yang paling penting. Komunikasi dapat dibangun dengan tetap selalu perhatian kepada anak. Misal : tanyakan kabar anak Anda, dengarkan ketika mereka bercerita. Hal tersebut untuk membangun kedekatan dengan anak. Bila kedekatan sudah terjalin maka orang tua mudah memberikan pengarahan dan pemahaman yang berkaitan dengan masalah apapun.
- Penjelasan : Anak memerlukan penjelasan yang benar seputar seks. Bila anak Anda bertanya, “Bu adik bayi itu datangnya darimana ta ?”. Anda tidak perlu panik, jelaskan saja secara ilmiah. Dengan begitu anak Anda akan menganggap bahwa Anda merupkan sumber informasi yang dapat dipercayainya. Karena bila Anda tidak memberikan penjelasan ini, maka si anak akan mencari jawabannya secara sendiri. β Dan ini sangatlah berbahaya, salah informasi akan menjerumuskan anak β.
- Agama & Akibat : Setelah Anda menjelaskan darimana datangnya si adik bayi. Anda juga perlu memberikan pengetahuan seks dari kacamata Islam dan masyarakat. Misalnya Anda dapat memberikan pengetahuan : Apa sich bahaya seks, bagaimana sich orang yang melakukan seks di luar nikah di pandangan masyarakat.
- Kesepakatan : Bila anak sudah mengerti 4 hal di atas selanjutnya Anda dapat membuat kesepakatan dengna anak. Jangan memberikan hukuman bila dia melanggar. Karena hal itu hanya akan memicu anak untuk berbohong tapi berikanlah apresiasi buat si anak bila dia mampu melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat. Dengan begitu anak akan belajar untuk bertanggung jawab dan konsisten.